Kamis, April 21, 2011

Berlangganan

10 Pebisnis Terkuat di Asia part 2

Sejak pertama kali dipublikasikan pada 1995, Fortune 500, yang berisi daftar peringkat perusahaan dunia terbesar, selalu didominasi oleh perusahaan asal Amerika Serikat atau Jepang. Bahkan, jika daftar tersebut dipersempit menjadi chief executive officer (CEO) top dunia, pasti akan ada pemimpin perusahaan dari Sony, Mitsubishi, dan Toyota.

Dalam laporan 25 pebisnis terkuat Asia yang dikutip VIVAnews.com dari money.cnn.com, ditemukan adanya pergeseran pebisnis terkuat di wilayah Asia dari sebelumnya didominasi Jepang beralih ke China, India, dan wilayah Asia lainnya.

Memang, dalam daftar ini, CEO Toyota, Akio Toyoda, masih tercatat sebagai pebisnis terkuat di Asia. Namun, jumlah pebisnis Jepang yang masuk dalam daftar ini hanya dua orang, di luar CEO Toyota.

Pemeringkatan pebisnis terkuat Asia ini didasarkan kepada pendapatan, laba, dan pertumbuhan perusahaan di kawasan yang tengah tumbuh dinamis ini. Selain itu, para pebisnis terkuat ini dinilai dari sisi perannya terhadap kesuksesan perusahaan.

Berikut ini adalah 10 pebisnis terkuat Asia:

10. CEO Hyundai Motor, Mong-Koo Chung
Mong-Koo Chung
Chung selama ini terkenal sebagai pribadi yang berkualitas dalam hal inisiatif dan kreativitas selama industri otomotif mengalami kelesuan. Bahkan, pria berusia 73 tahun ini mampu menanggung keuntungan dari kawasan Amerika Utara. 

Tercatat, Hyundai Motor mampu menikmati laba yang meningkat sebesar 78 persen menjadi US$4,5 miliar pada 2010 dengan pendapatan US$31,8 miliar. Pencapaian ini membuat Hyundai masuk dalam 5 besar produsen mobil di dunia dalam hal volume pemasaran.

Tahun ini, Hyundai kembali membuat kejutan dengan membuat mobil tipe Coupe 3 pintu, Veloster.

Chung juga membuka pabrik baru di Brasil dan St Petersburg Rusia serta menambah satu pabrik lagi di China. Aksi korporasi tersebut membuat pangsa pasar mobil Hyundai di dunia semakin bertambah.

Pria asal Korea Selatan ini juga membuat gebrakan sukses yang tidak diduga semua pihak yaitu sukses di Eropa.

9. Chairman Petrochina Co, Jiang Jiemin
Jiang Jiemin
Jiang Jiemin mencatatkan kinerja luar biasa pada laporan keuangan 2010 dengan perolehan pendapatan yang tumbuh 44 persen menjadi US$216,5 miliar dan laba US$20,7 miliar atau naik 35 persen.

Walau dikritik berbagai pihak dengan keputusannya membuka operasi di Sudan dan Iran, serta perannya yang membuat musibah tumpahan minyak terparah sepanjang sejarah China, Petrochina, mampu mempertahankan statusnya sebagai salah satu perusahaan dengan pangsa pasar terbesar di pasar modal.

Ekspansi bisnis yang dilakukan Jiemin, termasuk di antaranya adalah akuisisi ladang minyak Arrow Energi di Australia senilai US$3,2 miliar dengan menggandeng Royal Dutch Shell.

Pada Februari, Petrochina juga memulai inisiasi perjanjian senilai US$5,4 miliar dengan perusahaan Kanada, Canadian EnCana Corp untuk mengembangkan cadangan gas alam di Cutbank Ridge.

8. China Telecom Corp, Wang Xiaochu
Wang Xiaochu
Wang tidak hanya pejabat sementara operator telekomunikasi terbesar di China. Dia terbukti agresif mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China ini untuk menjadi perusahaan penyedia jaringan serat optik untuk kebutuhan internet di setiap kota di China.

Dia juga diprediksi memiliki masa depan cerah di bisnis jasa telekomunikasi mobile seperti rekannya di Amerika Serikat dan Eropa.

Tahun lalu, China Telecom Corp mencatatkan tambahan pelanggan teknologi 3G sebanyak 8 juta pelanggan, sehingga membuat pendapatan meningkat 5 persen menjadi US$32,5 miliar.

Selain itu, jika rumor di pasar yang menyebutkan China Telecom bakal menggandeng iPhone 4  yang saat ini memiliki pelanggan 96 juta orang, Wang dipastikan bakal menjadi mitra yang penting bagi Apple.

7. Presdir China Investment Corp, Gao Xiping
Gao Xiqing
Fund Manager terkuat asal China, Gao Xiping saat ini mengelola aset senilai US$332 miliar melalui perusahaan pengelolaan kekayaan, China Investment Corp (CIC). Awalnya, lembaga keuangan yang dibentuk pada 2007 ini dikhususkan untuk memperoleh keuntungan besar bagi pemerintah.

Gao merupakan arsitek yang mengubah lembaga keuangan ini dari sebuah perusahaan yang menginvestasikan dananya secara konservatif di perusahaan publik menjadi investasi langsung di sejumlah perusahaan privat di luar negeri.

Pada 2010, CIC menghabiskan dana hingga US$1,58 miliar untuk membeli 15 persen saham perusahaan pembangkit Amerika Serikat, AES Corporation.

Tahun ini, CIC berencana membuka kantor perwakilan pertama di Toronto dan tengah mencari investasi di sektor sumber daya alam dan infrastruktur di Kanada.

CIC menikmati pertumbuhan pendapatan dari investasi portofolio di seluruh dunia hingga 12 persen pada 2009. Sementara itu, pendapatan bersih melonjak 80 persen menjadi US$41,6 miliar.

6. CEO Foxconn Technology Group, Terry Gou

Terry Gou
Jika Apple memiliki Steve Jobs sebagai pebisnis paling berpengaruh, Terry Gou yang selama ini memasok perangkat kebutuhan iPad dan iPhone milik Jobs mungkin posisinya tidak jauh darinya.

Gou's Hon Hai Precision Industry Corp dan anak usaha Foxconn saat ini merupakan salah satu perusahaan manufaktur elektronika terbesar di dunia. Konsumen perusahaan ini merupakan pemain terbesar di dunia seperti Aplle, HP, Dell, dan Sony.

Kendati Foxconn sempat memperoleh citra negatif setelah aksi bunuh diri salah seorang pegawainya pada 2010, Gou langsung meresponsnya dengan menaikkan gaji dua kali lipat pegawainya serta merelokasi rumah pegawai dekat dengan pabrik. Para klien Foxconn mengaku puas dengan langkah Gou tersebut.

Pendapatan Hon Hai selama 9 bulan pertama 2010 meningkat 51 persen menjadi US$64,1 miliar. Diperkirakan pertumbuhan semakin menguat seiring permintaan yang kuat untuk gadget Apple.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar