Selasa, Juni 07, 2016

Berlangganan

Cara Unik Pamerin Liburan Ke Teman Dan Kerabat

Cara Unik Pamerin Liburan Ke Teman Dan KerabatSekali waktu, kita pasti diundang oleh teman atau keluarga yang baru saja melakukan perjalanan. Pastinya mereka akan memamerkan foto-foto selama di tempat tersebut, Anda juga bisa membuat mereka iri.
Sekarang ini, media sosial berperan sangat penting bagi perjalanan para pelancong. Dengan mudahnya mereka mengunggah gambar liburan ke jejaring sosial. Selain membuat iri followers atau teman, tentunya juga digunakan sebagai kenangan bahwa Anda pernah berlibur atau mendatangi tempat tersebut.
Jadi, mengapa orang menghabiskan liburan yang berharga dengan memajangnya di akun media sosial? Apa konsekuensi dari perbuatan tersebut? Bagaimana Anda menghindari kecemburuan teman atau followers akun Anda dengan gambar-gambar tersebut?
Jeremy Birnholtz , asisten profesor di Northwestern University yang telah melakukan penelitian tentang interaksi manusia dengan akun sosial media, mengatakan bahwa sebelum Anda pergi ke sebuah tempat, kebanyakan yang terjadi adalah Anda mengunggah gambar kegiatan di akun tanpa sengaja tindakan mengganggu banyak pihak, teman ataupun followers.


Cara Unik Pamerin Liburan Ke Teman Dan Kerabat

Hal serupa juga dikatakan oleh Dr Marla Vannucci, seorang profesor Psikologi Klinis dari Adler, yang mengatakan bahwa mungkin bagi Anad yang meng-upload gambar tersebut merupakan aktivitas menarik, tetapi di lain pihak memaksa orang untuk seolah berada dan melakukan kegiatan serupa bersama Anda. Ini bukanlah hal yang menarik.
"Orang-orang kini memiliki motivasi narsis, mereka ingin memprovokasi iri hati," ujarnya.
Facebook adalah tempat yang sering dijadikan ‘pameran foto’ saat liburan. Tak hanya itu, semenjak akun Instagram dibuat, banyak orang beralih memajang foto kegiatan mereka di akun tersebut.
Satu sisi, akun ini dapat menjadi ajang promosi pariwisata suatu daerah. Pasalnya setelah melihat gambar tersebut, banyak orang yang akhirnya mengunjunginya. Belum lagi akun Foursquare, Pinterest, atau Path dimana setiap lokasi kita dapat diperbaharui dengan mudah.
Birnholtz menambahkan, dengan bermunculan sosial media baru, para wisatawan menjadi jarang menggunakan Twitter sebagai tempat promosi. Akan tetapi, bahayanya adalah mereka dapat dengan mudah diincar sebagai korban kejahatan karena tidak terfilterisasinya media-media sosial tersebut.
Berikut adalah beberapa yang dilakukan oleh orang orang saat sedang berlibur:

Menyombongkan cuaca

Bagi yang tinggal di iklim dingin terbiasa mendapatkan laporan cuaca menjengkelkan dari teman yang sedang berlibur di destinasi tropis. Jangan salah, nanti orang itu yang akan kembali ke daerah asal, dan Anda yang akan bepergian ke daerah tropis tersebut.

Foto liburan

Masing-masing dari 900 foto yang diambil pada perjalanan sama-sama menarik, tapi tolong Anda harus memilih satu atau dua yang baik dan meninggalkan sisanya di ponsel atau hard drive. Tidak ada seorang pun, bahkan teman-teman tersayang Anda, ingin melihat 87 tulisan dengan merinci setiap langkah yang Anda ambil selama berlibur.

Makanan Anda terasa lebih baik daripada yang terlihat di Facebook

Foto makanan memang merupakan seni dalam fotografi. Namun, alangkah lebih enak adalah makanan yang dimakan sendiri daripada harus melihatnya dari gambar. Karena pada kenyataannya tidak sama persis.

Tunjukkan gambar yang bukan diri Anda

Tunjukan suasana lokasi liburan Anda karena yang ingin mereka lihat adalah pemandangan tersebut. Bukan foto kenarsisan Anda selama berada di sana.

Potret anak-anak

Kebanyakan orang lebih banyak memposting kelucuan tingkah anak-anak mereka selama sedang berlibur. Tetapi jika diposting terus menerus hal ini tentunya juga akan membuat jengkel teman-teman Anda. Tidak peduli jika keluarga Anda menyukainya.

"Apa pendapat Sobat Tentang hal unik ini...?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar